Mengenal Hamil Ektopik, Gejala dan Cara Pengobatannya

Post a Comment

 Hamil ektopik adalah kejadian hamil di luar kandungan. Ketika telur dibuahi di luar kandungan, kondisi ini tidak akan bertahan lama bahkan berbahaya untuk ibu hamil. Karena itu hamil seperti ini harus segera diobati. Sedangkan cara mengobatinya tergantung diagnosa dokter sebagai ahlinya. Perlu Anda tahu, hamil ektopik memiliki gejala, ciri serta penanganan spesial sehingga harus melibatkan ahli untuk mengatasinya. Lalu apa sebenarnya definsii hamil ini dan bagaimana diagnosa serta gejalanya?



Mengenal Hamil Ektopik

Ketika dua insan berbeda kelamin melakukan hubungan badan, lelaki akan mengeluarkan sperma kemudian sel telur yang telah dibuah sperma akan masuk melalui leher rahim (tuba falopi), dari sini akan masuk ke rahim. Di rahim sel telur menempel sampai berkembang menjadi besar.

Hamil ektopik adalah kondisi sel telur tidak masuk ke dalam rahim. Sehingga menempel di luar rahim. Kondisi ini sangat berbahaya jika dibiarkan terus menerus. Karena sel telur akan mendesak organ di sekitarnya, ibu hamil akan merasakan gejala tidak enak dan banyak hal.

Para hali menyebutkan kalau kondisi hamil ini bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Cara menanganinya juga harus melibatkan ahli.

Apa Penyebab Hamil Ektopik?

Kondisi ini terjadi disebabkan leher rahim (Tuba Falopi) menyempit sehingga sel telur yang seharusnya masuk ke sana tidak bisa. Leher rahim rusak disebabkan banyak hal. Di antaranya ada di bawah ini.

· Endometriosis

· Penyakit radang panggul

· Gangguan keseimbangan hormon

· Kelainan bawaan lahir pada tuba falopi

· Terbentuknya jaringan parut akibat prosedur medis pada kandungan

· Operasi yang menyebabkan kerusakan pada leher rahim

· Penggunaan kontrasepsi tertentu, seperti alat kontrasepsi dalam rahim (IUD)

· Rokok

· Usia ibu lanjut

Dengan mengetahui semua kondisi tersebut, Anda tahu bahwa hamil ini lebih banyak karena kejadian non medis. Presentasi kejadian medis yang sedikit. Jadi, mencegah hamil ini Anda bisa memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui semuanya.

Hamil ektopik meski lumrah terjadi, namun kasus begini tergolong sedikit. Meski begitu tidak ada salahnya Anda sebelum hamil mencari tahu dahulu semuanya dengan bantuan ahli medis serta kandungan.

Gejala Hamil Ektopik Apa Saja?

Para ahli kandungan mengatakan, hamil ini tidak menunjukkan gejala di awal. Bahkan cenderung biasa saja. inilah salah satu sebab mengapa dianjurkan melakukan USG ketika hamil. Karena hamil ektopik hanya akan terdeteksi ketika sudah masuk beberapa bulan.

Sedangkan gejalanya berbacam-macam. Karena sel telur ada di luar rahim, ketika ia membesar otomatis akan menekan organ lainnya seperti jantung, paru dan banyak lagi. Maka bisa disimpulkan gejala umum adalah sesak napas, dan juga sesak seperti tertekan pada beberapa organ yang ada.

Ketika masuk kehamilan ektopik, Anda akan mual, menstruasi, payudara mengeras dan sewajarnya orang hamil. Kemudian, penderita akan mengalami gejala seperti usu buntu. Bahkan pendarahan di vagina disertai nyeri perut yang luar biasa.

Di sisi lain, kehamilan ini bisa runtuh atau pecah. Maka secara umum kehamilan ektopik bisa bertahan 6-16 minggu.

Cara Deteksi Hamil Ektopik

Ultrasonografi (USG) adalah metode paling umum yang bisa dilakukan untuk mendeteksi adanya hamil ektopik atau tidak.

Umumnya dokter menganjurkan untuk melakukan USG 3 bulan sekali. Akan lebih baik jika USG dilakukan pada trimester pertama kehamilan. Agar diketahui posisi sel telur. Jika memang ada indikasi ektopik, bisa dilakukan perawatan atau bahkan pengobatan segera.

Meski bisa diobati, namun mencegah dari awal lebih baik. Untuk lebih baik, sebaiknya lakukan USG pertiga bulan di dokter spesialis kandungan. Karena Anda bisa langsung menanyakan semuanya di sana.

Selain dengan USG bisa dilakukan

· Tes kehamilan melalui urine dengan menggunakan test pack

· Tes kehamilan melalui darah, untuk mengukur kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG)

· USG transvaginal dan perut, untuk memastikan lokasi kehamilan ektopik

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga melakukan tes darah untuk memeriksa hormon kehamilan, human chorionic gonadotropin (hCG). Jika kadar hCG tidak meningkat secara normal, itu mungkin menunjukkan Hamil Ektopik.

Sesuai saran dokter, di hari terakhri haid harus segera dilakukan pemeriksaan. Maka Anda harus mencatat semua itu dengan baik.

Apakah Hamil Ektopik Berbahaya?

Hamil ektopik tidak akan pernah bisa diselamatkan. Karena sel telur berkembang di luar rahim. Hamil ini justru berbahaya untuk ibu. Karena itu, hamil ini meski tidak bisa berkembang dia harus segera diobati untuk diruntuhkan.

Hamil ini harus dikeluarkan dengan obat atau bahkan operasi. Jika tidak nyawa ibu terancam. Dari sini bisa diambil kesimpulan bayi dalam hamil ektopik tidak bisa diselamatkan. Bahkan harus digugurkan.

Ada yang berpendapat, kehamilan ini jika belum menyentuh komplikasi bisa dioperasi dengan sayatan kecil. Penderita bisa melahirkan normal. Namun jika sudah kompleks harus dengan metode bedah.

Komplikasi dan Pencegahan Hamil Ektopik

Komplkasi dari hamil ektopik sangatlah parah. Pertama bisa mengakibatkan pecahnya leher rahim hingga kematian

Untuk itu, perlu dilakukan pencegahan sejak dini agar tidak terkena hamil ektopik ini. Menurut para medis hamil ini bisa diceghah dengan beberapa cara, berikut caranya:

· Berhenti merokok dan konsumsi alkohol

· Menjaga berat badan ideal

· Hindari perilaku penularan penyakit seksual menyimpang

· Periksa kandungan rutin

· Mempraktekkan seks aman untuk mengurangi risiko infeksi menular seksual

· Mengobati infeksi apa pun dengan segera

· Mencari perhatian medis segera untuk nyeri panggul atau pendarahan vagina abnormal

· Menghindari penggunaan kontrasepsi tertentu, seperti IUD, jika Anda memiliki riwayat hamil ektopik

Dengan memerhatikan semua imbauan di atas, Anda sedang berusaha menjaga keselamatan ibu dan bayi sejak dini.

Kapan Harus ke Dokter?

Meski bisa dicegah sejak awal, namun Anda harus memerhatikan beberapa kondisi serius, yang mewajibkan segera ke dokter. Beberapa kondisi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pendarahan vagina ringan dan nyeri panggul

2. Sakit perut dan muntah

3. Kram perut yang tajam

4. Sakit di satu sisi tubuh Anda

5. Pusing atau kelemahan ekstrem

6. Nyeri di bahu, leher, atau rektum

Enam kondisi tersebut tidak boleh disepelekan. Ketika Anda mengalaminya harus segera ke dokter agar bisa lebih cepat dilakukan penanganan.

Cara Mengobati Hamil Ektopik

Menurut medis, menangani hamil jenis ini ada dua metode perawatan dan pengobatan. Karena harus dicek apakah sudah komplesk atau belum maka langkah pertama wajib dilakukan USG. Hasil USG akan dilakukan tindakan. Berikut tindakannya.

Obat Medis

Obat ini berfungsi menghambat sel telur berkembang menjadi janin yang lebih besar. Nantinya tidak perlu ada tindakan bedah. Hanya cukup konsumsi obat sambil dilakukan USG rutin.

Namanya methotrexate. Obat ini diberikan dengan cara suntik Nantinya, dokter akan memantau hormon hCG dalam darah tiap 2-3 hari sekali.

Jika hormon berkurang bahkan ke tahap normal maka sel telur bisa dipastikan sudah tidak berkembang. Namun ini harus dengan bantuan medis dan tidak boleh dilakukan sendiri. Minimal Anda bisa ke bidan setempat.

Operasi Laparotomi

Ini jenis operasi besar. Karena dokter akan membuat sayatan di perut lalu mengangkat sel telur yang ada di luar. Tujuannya selain mengangkat sel telur yang ada di luar rahim, memperbaiki leher rahim agar tidak terjadi hamil ektopik.

Setelah operasi ini selesai, sebaiknya jangan buru-buru hamil lagi. Beri jeda 6-12 bulan  agar leher rahim benar-benar sembuh dan siap untuk dilewati sel telur yang ada.

Operasi laparoskopi

Ini disebut juga operasi kecil. Tidak perlu bedah. Namun ini dilakukan ketika diagnosa leher rahim (Tuba Falopi) tidak rusak dan hanya kecil saja erornya.

Namun jika leher rahim rusak, dokter akan melakukan operasi besar dengan sayatan di perut. Kemudian memperbaiki semuanya dan menjahitnya.

Perlunya Upaya Pemulihan Mental Pasca Hamil Ektopik

Sudah dijelaskan di depan, kalau hamil ini tidak bisa dipertahankan. Sel telur sebaiknya diruntuhkan atau dioperasi.

Seorang ibu, akan merasa kehilangan ketika mengalami hamil jenis ini. Meski singkat dan sadar kalau hamil itu tidak bisa diselamatkan, bahkan bahaya, namun perlu upaya pemulihan mental bagi wanita yang mengalaminya.

Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pemulihan mental yakni:

1. Berdoa pada Tuhan dan meyakini bahwa itu yang terbaik untuknya. Dengan kata lain ikhklas

2. Berpikir kondisi itu baik untuk dirinya dan akan diganti dengan yang lebih baik lagi

3. Menceritakan. Misalnya menulis di blog atau bahkan jadi buku

4. Memrogram untuk hamil lagi dengan persiapan lebih matang

5. Mendengarkan nasihat ruhani

6. Pergi ke psikolog untuk mengatasi trauma

7. Mencari teman senasib di sosmed atau kenalannya

Dengan adanya upaya pemulihan mental, seseorang akan merasa lebih baik dan cepat pulih mentalnya karena kehilangan. Nah, bunda, mulai sekarang persiapkan kehamilan yang lebih baik.

Kesimpulan

Hamil ektopik adalah kondisi hamil yang sel telur di luar rahim. Terjadi karena banyak hal, salah satunya kerusakan leher rahim (tuba falopi). Sedangkan hamil ini termasuk dalam jenis kehamilan berbahaya untuk ibu hamil, maka orang yang mengalami hamil ini harus segera dilakukan tindakan berupa operasi atau dengan obat suntik agar sel telur tidak berkembang menjadi lebih besar.

Hamil ektopik termasuk berbahaya dan janjin tidak akan bisa diselamatkan. Namun hamil ektopik bisa dicegah sejak dini. Sesuai dengan saran dokter dan ahli gizi, menerapkan pola hidup sehat mampu mencegahnya, bahkan juga mencegah penyakit lainnya yang ada.

Newer Oldest

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter